Menjadi Guru Kreatif dan Inovatif

Menjadi seorang guru tentunya tidak mudah apalagi menjadi guru yang kreatif dan inovatif.

Merdeka Belajar

Guru Merdeka Belajar adalah guru yang bebas berinovasi tanpa tekanan, tidak terjebak dan terfokus pada tugas administrasi guru.

Menjadi Guru Era Baru

Menjadi guru adalah sebuah pilihan. Meskipun kadang kala kita mengeluh oleh kebijakan yang tak berpihak, gaji yang tak kunjung dibayarkan atau tunjangan yang tak jua diturunkan.

Menjadi Haji Mabrur

Pemerintah akan mengkaji ulang usulan biaya haji hingga Rp 60 juta per jemaah untuk tahun ini. hal itu dilakukan agar biaya haji nantinya tidak memberatkan para calon jemaah.

Rabu, 22 Oktober 2025

SDN Karangmlati 1 Gelar Upacara dan Karnaval Santri Peringati Hari Santri Nasional 2025

Dalam rangka memperingati Hari Santri Nasional (HSN) 2025, SD Negeri Karangmlati 1 Demak menggelar upacara bendera yang berlangsung khidmat di halaman sekolah, Rabu (22/10). Kegiatan ini juga dimeriahkan dengan karnaval santri yang berkeliling Desa Karangmlati, menampilkan semangat para siswa dalam meneladani perjuangan para santri terdahulu.

Bertindak sebagai pembina upacara, Untung Ali Romdon, S.Pd.I, M.Pd dalam amanatnya menyampaikan bahwa Hari Santri merupakan wujud penghargaan negara kepada para santri yang telah ikut berjuang dan berkorban demi kemerdekaan Indonesia.

“Santri adalah bagian penting dari sejarah perjuangan bangsa. Para santri dahulu berjuang dengan semangat jihad melawan penjajah. Hari ini, tugas kalian sebagai generasi muda adalah melanjutkan perjuangan itu dengan belajar tekun dan giat,” ujar Untung Ali Romdon di hadapan para peserta upacara.

Upacara berlangsung dengan khidmat dan diikuti oleh seluruh guru serta siswa SDN Karangmlati 1. Setelah kegiatan upacara, acara dilanjutkan dengan karnaval santri mengelilingi desa. Para siswa mengenakan busana muslim, dengan semangat kebangsaan, serta kebanggaan menjadi santri Indonesia.

Kepala SDN Karangmlati 1, Elok faeqotul Himah, S.Pd.SD., M.Pd dalam keterangannya, menyampaikan bahwa kegiatan ini diharapkan dapat menumbuhkan semangat keislaman dan nasionalisme sejak dini. “Melalui peringatan Hari Santri, kami ingin menanamkan nilai-nilai perjuangan, cinta tanah air, serta akhlak mulia kepada para siswa,” ujarnya.

Peringatan Hari Santri di SDN Karangmlati 1 menjadi momentum untuk memperkuat karakter religius dan nasionalis peserta didik. Dengan semangat santri, seluruh warga sekolah diharapkan terus menjaga nilai-nilai perjuangan, kedisiplinan, dan cinta tanah air di tengah kemajuan zaman.

Sabtu, 22 Februari 2025

Membersihkan Hati dan Diri: Refleksi Menjelang Ramadhan


Ramadhan merupakan bulan suci yang dinantikan oleh seluruh umat Islam di dunia. Sebelum memasuki bulan penuh berkah ini, penting bagi setiap muslim untuk melakukan refleksi diri dan membersihkan hati agar ibadah yang dilakukan menjadi lebih bermakna. Membersihkan hati dan diri adalah bagian dari persiapan spiritual yang dianjurkan dalam Islam.

Allah SWT berfirman dalam Al-Qur’an:

"Sungguh beruntung orang yang menyucikan jiwanya, dan sungguh merugi orang yang mengotorinya." (QS. Asy-Syams: 9-10)

Ayat ini menegaskan bahwa kebersihan hati dan jiwa merupakan kunci keberuntungan seorang muslim, terutama dalam menyambut Ramadhan.

Menjelang Ramadan, umat Islam dianjurkan untuk memperbanyak istighfar. Rasulullah SAW bersabda:

"Barang siapa yang memperbanyak istighfar, niscaya Allah akan memberikan jalan keluar dari setiap kesulitan, memberikan rezeki dari arah yang tidak disangka-sangka." (HR. Abu Dawud)

Dalam mazhab Syafi'i, istighfar bukan hanya sekadar meminta ampunan, tetapi juga mencakup taubat yang sebenar-benarnya, yaitu menyesali dosa, meninggalkan perbuatan maksiat, dan bertekad untuk tidak mengulanginya lagi.

Selain istighfar, seorang muslim dianjurkan untuk memperbaiki niat dalam setiap amal ibadahnya. Imam Syafi’i mengatakan bahwa niat adalah inti dari setiap amal perbuatan, sebagaimana hadits Nabi:

"Sesungguhnya setiap amal itu tergantung pada niatnya." (HR. Bukhari dan Muslim)

Membersihkan hati juga berarti menghindari sifat-sifat tercela seperti iri hati, dengki, dan sombong. Rasulullah SAW bersabda:

"Janganlah kalian saling membenci, jangan saling mendengki, dan jangan saling membelakangi. Jadilah kalian hamba-hamba Allah yang bersaudara." (HR. Muslim)

Dalam mazhab Syafi’i, penting untuk selalu menjaga hubungan baik dengan sesama, terutama menjelang Ramadan. Saling memaafkan adalah salah satu cara menyucikan hati agar ibadah puasa diterima oleh Allah SWT.

Bersedekah juga menjadi salah satu cara untuk membersihkan hati. Imam Syafi’i berpendapat bahwa sedekah tidak hanya membersihkan harta tetapi juga jiwa seseorang. Hal ini sesuai dengan firman Allah SWT:

"Ambillah zakat dari sebagian harta mereka, dengan zakat itu kamu membersihkan dan menyucikan mereka." (QS. At-Taubah: 103)

Selain itu, mendekatkan diri kepada Al-Qur’an adalah cara terbaik untuk menyucikan hati. Ramadhan adalah bulan Al-Qur’an, maka sebaiknya setiap muslim mulai membiasakan membaca dan memahami maknanya sebelum memasuki bulan suci ini.

Dalam mazhab Syafi’i, shalat sunnah seperti Tahajud dan Dhuha sangat dianjurkan untuk mendekatkan diri kepada Allah. Rasulullah SAW bersabda:

"Lakukanlah shalat malam, karena ia adalah kebiasaan orang-orang saleh sebelum kalian, sebagai cara mendekatkan diri kepada Allah, penghapus dosa, serta pencegah perbuatan dosa." (HR. Tirmidzi)

Selain ibadah, seorang muslim juga harus menjaga kebersihan lahiriah, seperti berwudhu dan menjaga kebersihan badan serta pakaian. Imam Syafi’i menekankan pentingnya kesucian dalam beribadah, sebagaimana dalam kitabnya Al-Umm, beliau menyatakan bahwa kebersihan adalah bagian dari iman.

Menjelang Ramadhan, umat Islam juga dianjurkan untuk memperbaiki hubungan keluarga dan tetangga. Rasulullah SAW bersabda:

"Tidak masuk surga orang yang memutus tali silaturahmi." (HR. Bukhari dan Muslim)

Persiapan lainnya adalah melatih diri untuk menahan hawa nafsu. Dalam mazhab Syafi’i, menjaga pandangan, lisan, dan perilaku adalah bagian dari kesempurnaan ibadah puasa. Rasulullah SAW bersabda:

"Barang siapa yang tidak meninggalkan perkataan dusta dan perbuatan buruk, maka Allah tidak butuh ia meninggalkan makan dan minumnya." (HR. Bukhari)

Refleksi diri menjelang Ramadhan harus dilakukan dengan ikhlas dan penuh kesungguhan. Bulan suci ini adalah kesempatan besar untuk memperbaiki diri, mendekatkan diri kepada Allah, serta meningkatkan kualitas ibadah dan amal saleh.

Semoga kita semua dapat memasuki Ramadhan dengan hati yang bersih dan jiwa yang tenang, sehingga ibadah kita diterima oleh Allah SWT. Aamiin.

SDN Karangmlati 1 Gelar Upacara dan Karnaval Santri Peringati Hari Santri Nasional 2025

Dalam rangka memperingati Hari Santri Nasional (HSN) 2025 , SD Negeri Karangmlati 1 Demak menggelar upacara bendera yang berlangsung khidmat...