Manfaat dan Relevansi Kegiatan Ekstrakurikuler Pramuka bagi Pembentukan Karakter Anak

                

       Pramuka adalah suatu gerakan pendidikan di luar sekolah yang bertujuan untuk membentuk kepribadian, karakter, kedisiplinan, kecakapan hidup, dan rasa cinta terhadap lingkungan alam serta tanah air melalui sistem pendidikan kepramukaan.

Gerakan Pramuka memiliki ciri khas berupa kegiatan yang dilakukan di alam terbuka, pembelajaran keterampilan hidup, pengembangan kepemimpinan, penghormatan terhadap keanekaragaman budaya, serta semangat gotong royong. Anak-anak dan remaja yang menjadi anggota Pramuka akan terlibat dalam berbagai kegiatan, seperti perkemahan, penjelajahan alam, pelatihan keterampilan, pengabdian kepada masyarakat, dan pengenalan nilai-nilai kepramukaan.

Pramuka memiliki struktur organisasi yang terdiri dari berbagai tingkatan, mulai dari penggalang (tingkat terendah), penegak (tingkat menengah), sampai dengan pandega (tingkat tertinggi). Setiap tingkatan memiliki program kegiatan yang disesuaikan dengan usia dan perkembangan pesertanya.

Gerakan Pramuka diharapkan dapat membantu membentuk karakter anak-anak dan remaja dengan nilai-nilai kepemimpinan, kemandirian, kreativitas, kejujuran, kepedulian sosial, serta rasa cinta terhadap alam dan tanah air.

SD Negeri Karangmlati 1 Demak saat ini aktif melaksanakan kegiatan ektra kurikuler Pramuka setiap Jum’at Sore. Kegiatan diikuti oleh siswa Kelas 3 sampai dengan kelas 6 . Pelatih utama ektra kurikuler adalah Hendika Pratama Putra dari Kwarcab Pramuka Demak, kemudian sebagai pembina pramuka yaitu Yuliani Alif Anisa dan Sebagai Kamabigus yaitu Elok Faeqotul Himah.

Kegiatan ekstrakurikuler Pramuka memiliki manfaat yang sangat besar bagi pembentukan karakter anak. Berikut adalah beberapa manfaat dan relevansi kegiatan ekstrakurikuler Pramuka:

1.    Pembentukan Karakter:

•   Kejujuran dan Tanggung Jawab: Melalui kegiatan Pramuka, anak-anak belajar untuk menjadi lebih jujur dan bertanggung jawab. Mereka diajarkan untuk menghormati janji, memegang komitmen, dan menjalankan tugas dengan baik.
•  Kedisiplinan: Kegiatan rutin dalam Pramuka, seperti pengaturan waktu, perencanaan kegiatan, dan ketaatan terhadap aturan, membantu mengembangkan disiplin yang kuat pada anak-anak.

2.    Kerjasama dan Kepemimpinan:

• Keterampilan Sosial: Melalui kegiatan kelompok, anak-anak belajar bekerja sama, berbagi, dan menghargai pendapat orang lain. Mereka belajar untuk menjadi anggota tim yang baik.
• Kepemimpinan: Pramuka juga mengajarkan keterampilan kepemimpinan kepada anak-anak melalui tugas-tugas yang memungkinkan mereka memimpin dan mengambil inisiatif.

3.    Keterampilan Hidup:

•  Keterampilan Bertahan di Alam Bebas: Pramuka memberikan pengalaman langsung di alam terbuka, mengajarkan anak-anak untuk bertahan hidup, menggunakan keterampilan navigasi, membangun perkemahan, dan mengenali lingkungan sekitar.
•  Kreativitas dan Keterampilan Praktis: Anak-anak juga diajarkan keterampilan praktis seperti pertolongan pertama, membuat api, dan kemampuan dasar lainnya yang sangat berguna dalam kehidupan sehari-hari.

4.    Kesadaran Lingkungan dan Kebangsaan:

•  Penghargaan terhadap Alam: Melalui kegiatan di alam bebas, anak-anak menjadi lebih sadar akan pentingnya menjaga lingkungan alamiah dan keberlanjutannya.
• Kebangsaan: Pramuka juga mengajarkan anak-anak untuk mencintai tanah airnya, memahami nilai-nilai kebangsaan, dan menjunjung tinggi semangat persatuan dan gotong royong.

Relevansi kegiatan Pramuka bagi pembentukan karakter anak di sekolah dasar sangat besar. Pada usia tersebut, anak-anak sedang dalam masa pembentukan karakter yang sangat penting. Pramuka memberikan wadah yang tepat untuk mengajarkan nilai-nilai moral, keterampilan hidup, dan sikap yang dibutuhkan dalam kehidupan sehari-hari.

Selain itu, kegiatan di Pramuka juga bisa menjadi alternatif yang menyenangkan untuk pembelajaran di luar kelas, sehingga dapat meningkatkan motivasi belajar anak-anak. Mereka belajar sambil bermain dan terlibat dalam kegiatan yang mengembangkan diri secara menyeluruh, bukan hanya akademis tetapi juga aspek sosial, emosional, dan keterampilan praktis.